Kok bisa jadi keledai? Ya, saya merasa demikian adanya. Untuk urusan cinta, saya seperti keledai. Hal itu saya akui dengan sepenuh hati, sejujur-jujurnya, di depan rekan kerja saya, Berlian yang duduk di belakang setir Peugeot 206 nya yang berpelat nomor BG, dan AC yang tidak berfungsi.
"Untuk urusan cinta Ber, gua seperti keledai, jatuh di lubang yang sama, melakukan kebodohan yang sama". Begitu persisnya kalimat saya.
Dia tertawa, dan seperti biasa, tanggapan dan analogi yang disajikannya mengajak saya melihat masalah dari perspektif yang beda.
"Ya udah deh Ber, keledai mau turun dulu ya". Kalimat itu menyudahi diskusi absurd kami malam ini.
Comments