Skip to main content

Featured

THE ART OF SELF-CARE: Memelihara Pikiran, Tubuh dan Jiwa

  Dunia semakin bergerak cepat. Semakin membuat kita mudah terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sehingga sering kali aspek paling penting dalam hidup kita, yaitu perawatan diri, menjadi terabaikan. Perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan hal mendasar yang memungkinkan kita mengisi ulang, meremajakan, dan tampil sebagai diri terbaik kita dalam semua aspek kehidupan.   Esensi Perawatan Diri   Perawatan diri adalah pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Inti dari perawatan diri terletak pada kesadaran bahwa merawat diri sendiri bukanlah sebuah kemewahan melainkan sebuah kebutuhan.   Perawatan diri harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan diri mencakup perawatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.   1. Perawatan fisik   Perawatan secara fisik mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik. Ini termasuk olahraga teratur, diet seimbang, tidur

Ketika Kita Berjauhan

Pagi ini, saya bangun tidur dengan satu pertanyaan besar dikepala saya, bagaimana sebagian orang dapat bertahan dalam suatu hubungan jarak jauh dan menjaganya agar tetap sehat. It’s truly a huge question for me. Karena saya pikir (dan juga rasakan) gimana sulitnya membangun hubungan dengan keterbatasan jarak dan waktu. Bukan, pertanyaan saya itu timbul bukan berdasarkan anggapan bahwa seseorang itu akan cenderung berbuat curang terhadap pasangan atau jadi lemah terhadap komitmennya sendiri saat sedang berjauhan. Hal itu memang ada benarnya juga sih dan terjadi pada sebagian orang (yang ga tahan godaan). Tapi menurut saya kalo masalah itu sih, lebih tergantung pada pribadi masing-masing yaa, lingkungan hanya merupakan faktor pendukung aja. Kalo memang dasarnya pecicilan, sukanya flirting, ga mesti nunggu berjauhan dari pasangan kok, deket aja udah bisa punya affair sama yang lain, iya ngga sih!?

Image hosted by Photobucket.com



Saya lebih mendasarkan pertanyaan itu pada kenyataan bahwa tiap orang merasakan kebutuhan untuk berdekatan pada pasangannya, pada orang yang disayang, dicinta, dipuja, pada orang yang bisa membuat kita selalu merasa melihat bintang ditengah malam dengan gumpalan awan hitam sekalipun. Belum lagi perasaan kangen. Duuh ampun deh kalo rasa yang satu itu udah nyerang. Yaa saya tau, tau, sekarang teknologi telekomunikasi canggih banget yang bisa membuat kita keep in touch sama setiap orang dengan lebih hidup. Tapi demi Tuhan, itu semua ga cukup, beneran deh, ga cukup. Paling cuma bisa memenuhi kebutuhan akan kedekatan dan get over rasa kangen itu sekitar 30% lah, kalo buat kasus saya mah. **blushing**

Makanya, saya salut banget sama pasangan-pasangan yang bisa terus bertahan dalam hubungan jarak jauh mereka dan menjaganya tetap sehat walafiat. Gimana sih caranya??

Comments

naanaaa said…
rajin ngelamunin dia, cari temen yang masih single atau 'single', rajin nelpon, terus pikiran kita disibukkan dengan karir kita, berkhayal tentang karir dan impian, uuhhmmm... pa lagi yah.... rutin berkunjung ndak ada alasan gak punya duit ! uuhhmm... pa lagi yah.... tapi, kalo cara itu semua udah gak mempan, kuncinya cuman satu, nikah dan serumah ajah ! ato... putus... upsss...

Popular Posts