Skip to main content

Featured

GARIS IMAJINER: SEJAUH MANA KITA PERLU BATASAN

Kita manusia, tidak bisa lepas dari peran kita sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat luas. Terlepas dari peran apa pun yang kita mainkan dalam hidup ini, sangat penting bagi kita untuk menentukan batasan dalam berhubungan dengan orang lain, bahkan termasuk dengan keluarga dan sanak saudara sendiri.   Garis imajiner yang bernama batasan itu, walaupun tidak kasat mata, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas, memfasilitasi pertumbuhan, dan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan kita.   Batasan membantu kita memahami siapa diri kita sebagai individu. Garis tersebut menandai perbedaan antara apa yang kita anggap sebagai bagian dari diri kita dan apa yang bukan. Misalnya, batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membantu kita mempertahankan keseimbangan yang sehat antara karier dan kebutuhan pribadi kita.   Tanpa batasan yang jelas, mudah bagi identitas kita untuk kabur. Ini dapat mengarah pada k

Undangan

Hari ini ada temen saya dikantor yang nyebar undangan buat resepsi pernikahannya hari sabtu depan (saya belum punya baju buat acara itu, sumpah). Undangannya lumayan bagus, kental dengan nuansa coklat. Sebenernya, bukan masalah undangan ini yang mau saya bahas, ini sih cuma intro aja :)

Barusan, saya buka friendster saya dan ada message baru dibulletin boardnya, subjeknya 'yang harus disiapin buat nikahan gue'. Asik kan bahasannya!? Tanggapan yang masuk juga lumayan menarik, simak aja beberapa dibawah ini:
'kalo gw mau nyiapin gedung yang gede biar muat buat keluarga besar gw and bla..bla..bla' (menurut saya pribadi, resepsinya ga mesti diadain digedung kan, bisa aja dikebun atau dipinggir danau gitu, cieee..)
'Klo gw mah siapin aja dulu calon mempelai prianya...' (yaa Tuhan gue banget sih, hik..hiks..)
'Gw mau nyiapin fisik, olahraga diperbanyak, biar kuat!' (persis kaya atlet daerah yang mau dikirim ke PON)
'Restu istri? :D (yang ini pasti butuh persiapan mental yang matang yaa guys, he ..he..)

Yah, itu cuma intermezzo aja kok, disela rasa kantuk yang selalu menyerang saya dan cuaca mendung yang belakangan ini tengah akrab dengan langit Jakarta.

( Ain't no sunshine when he's gone
It's not warm when he's away
Ain't no sunshine when he's gone
He's always gone too long
Anytime he goes away
..........)


Comments

Tatz Sutrisno said…
hey..hey kemana cerita bersambung mu...jangan bikin gw jadi setan penasaran.

hihiihihihihihi

Popular Posts