Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

Hoping for the Best, Prepared for the Worst

Kemarin ditengah jalan mau kekantor, tiba-tiba turun hujan lebat. Untung saya selalu bawa jas hujan ditas saya (pergi dan pulang ke kantor, nebeng naik motor temen), jadi saya bisa melanjutkan perjalanan ditengah hujan deras itu. Hari sebelumnya, saya ngga bisa ikut pulang bareng sama temen saya itu gara-gara dia harus jemput anaknya. Untung saya bawa uang lebih dikantong saya untuk ongkos naik kereta Depok Express (awal tahun ini naik 1500 perak, jadi 7500 sekali jalan, damn!). Tadi pagi pas di lady’s, tiba-tiba (maaf) retsleting celana saya rusak, ngga bisa dipasang. (Lagi-lagi) untung saya selalu sedia celana panjang dilaci meja saya, buat back up kalau-kalau terjadi situasi seperti ini.

Apa sih yang bisa diambil dari kejadian-kejadian tak diharapkan diatas? Yaa, bahwa segala sesuatu itu ngga selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Kita boleh mempunyai rencana apa aja, agenda seperti apa aja, dan kita boleh aja mempersiapkan diri matang-matang buat rencana kita itu. Tapi kita juga ngga boleh lupa bahwa ada faktor x yang seringkali ngga terduga datangnya untuk membuat sesuatu berjalan tidak terlalu sempurna.

Saya rasa akan lebih bijak kalau kita selalu mengingat keberadaan faktor x ini, jadi kalaupun hal itu terjadi kita ngga terlalu kaget atau malah mungkin kita sudah siap menghadapi kemungkinan buruk yang pastinya ngga kita inginkan. Saya yakin kita semua pasti siap untuk menghadapi kemungkinan terbaik, tapi jika yang muncul adalah kemungkinan buruk, rasanya sedikit sekali yang siap ya. Tapi kita ngga bisa nolak kan!? Mau ngga mau harus kita jalani.

So, be prepared for the worst.

Comments

Popular Posts