Ah konyol sekali rasa sepi ini. Menggigit, seperti udara di luar yang belakangan lebih sering berangin, berawan, dan kemudian hujan.
Konyol sekali rasa sepi ini. Bertahun-tahun setia menemani, tanpa bosan dan lelah sedikitpun. Kadang dia pergi, tapi cuma sebentar. Kemudian dia datang kembali, bertahta untuk sekian lama.
Konyol sekali sepi ini. Membuat mata menolak untuk tidur. Bahkan kantukpun mengalah, menepi, menjauh, untuk memberikan ruang pada sepi yang konyol ini.
Betapa konyol dan egoisnya sepi ini. Dia bersikeras ingin menjadi teman saya, betapapun saya menolaknya.
Dan saya bertekuk lutut di hadapannya. Tanpa syarat. Memalukan.
#justanothersleeplessnight
Comments