Skip to main content

Featured

GARIS IMAJINER: SEJAUH MANA KITA PERLU BATASAN

Kita manusia, tidak bisa lepas dari peran kita sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat luas. Terlepas dari peran apa pun yang kita mainkan dalam hidup ini, sangat penting bagi kita untuk menentukan batasan dalam berhubungan dengan orang lain, bahkan termasuk dengan keluarga dan sanak saudara sendiri.   Garis imajiner yang bernama batasan itu, walaupun tidak kasat mata, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas, memfasilitasi pertumbuhan, dan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan kita.   Batasan membantu kita memahami siapa diri kita sebagai individu. Garis tersebut menandai perbedaan antara apa yang kita anggap sebagai bagian dari diri kita dan apa yang bukan. Misalnya, batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membantu kita mempertahankan keseimbangan yang sehat antara karier dan kebutuhan pribadi kita.   Tanpa batasan yang jelas, mudah bagi identitas kita untuk kabur. Ini dapat mengarah pada k

Berjuang

Yang telah saya pelajari selama lebih dari tigapuluh tahun hidup saya adalah bahwa tidak ada sesuatu yang mudah dalam hidup ini. Segala sesuatu yang kita inginkan harus kita raih dengan penuh perjuangan. Dan tidak semua yang kita inginkan dapat kita raih, meskipun kita sudah berjuang jungkir balik. Segala sesuatunya tidak mudah, tidak ada yang mudah, kecuali (maaf) kentut. Itu pun kadang-kadang susah.

Seperti saat ini. Rasanya saya sudah berjuang sepenuh hati untuk mengalahkan rasa kantuk yang kerap menyerang di jam-jam sekarang. Saya udah bolak balik ke toilet, saya udah minum kopi, saya udah ngemil biskuit, ngemut permen, tapi teteup aja sang kantuk nan bandel masih berjaya menguasai mata saya.

Comments

Anonymous said…
berjuang..
memang butuh pengorbanan... walau kadang dapat dengan mudah digapai hasilnya tanpa banyak pengorbanan..

berjuang....
memang harus sepenuh hati walau kadang dengan keraguan kita dapat menggapainya.

berjuang...
memang harus sampai titik darah penghabisan walau belum sampai berdarah kita sudah dapat menikmatinya.

berjuang...
melawan kantuk dengan segala daya upaya dan jerih payah walau ada hal mudah untuk mengusirnya...

coba bayangkan...
saat kantuk tiba.. bayangkan ada berita yang mengagetkan seprti kekasih yang kita cintai dan tidak kita relakan kepergiannya datang menyusul ke KL untuk menemui kita...tiba - tiba hadir disisi kita... atau yang lebih ekstrim lagi ada berita ortu kita masuk rumah sakit dalam kondisi parah sedangkan kita masih di negeri orang dengan ketiadaan dana untuk pulang... namun ini merupakan seolah olah kesempatan terakhir kita bertemu dengannya..

oh... bayangkan...saya rasa hilang rasa kantuk itu atau...
ini cuma mimpi karena ternyata kita sudah tertidur akibat gak bisa nahan kantuk... he...he...he...

Popular Posts