Skip to main content

Featured

Because White is Simple

  Simple white wooden open bookcase   4-Tier Wooden Open Bookcase - Modern Freestanding Bookshelf with Side Panels and Solid Wood Frame for Home and Office, Storage Cabinet, Warm White.  About this item DURABLE & STURDY - 1.6cm thick MDF board and 30mm diameter beech wood legs make the open bookshelf very sturdy and durable. Each shelf can hold at least 80lbs; USER-FRIENDLY DESIGN - Three 4.73" height side panels design on the edge of each tier shelf is high enough to keep your books neat, upright and keep items from slipping off. The rounded corners are designed to protect your family from injury. Anti-falling accessory included preventing injury from unexpected tipping of furniture; MULTI-PURPOSE SHELVING - You can place the shelving in the living room to display any crafts and decorations, in the study to store books or on the balcony for potted plants; ECO-FRIENDLY MATERIAL - The 4-tier bookcase is made of solid wood legs(beech) and P2 class environment protection plate a

STASIUN, ALUN-ALUN DAN TELUR GULUNG

 

Bangunan Stasiun Bogor yang selesai dibuat pada tahun 1881

Stasiun, alun-laun dan telur gulung, hal yang tidak bisa dipisahkan dari Kota Bogor, selain tentunya Kebun Raya, Tugu Kujang, rusa, istana, asinan dan soto mie. Dan banyak lagi sih. 


Mengapa stasiun, alun-alun dan telur gulung? Salah satu pintu masuk Kota Bogor adalah Stasiun Bogor yang terletak di Jl. Nyi Raja Permas, Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor. Setiap harinya, ribuan komuter Bogor - Jakarta dan sebaliknya keluar masuk melalui  akses ini. Stasiun Bogor bisa dibilang bangunan megah dan sarat sejarah. Bangunan bergaya Indische Empire ini dibangun oleh koloni Belanda pada tahun 1881, so bangunan ini sudah berusia 142 tahun guys. Sejak tahun 2007, bersamaan dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya di Kota Bogor, Stasiun Bogor ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya yang dilindungi undang-undang oleh Menbudpar Ir. Jero Wacik SE pada masa itu.

Ini ruang tunggu KA Pangrango



Selain melayani kereta commuter line Jabodetabek, Stasiun Bogor juga melayani Kereta Rel Diesel (KRD) KA Pangrango Sukabumi – Bogor. 


Para komuter yang keluar masuk Stasiun Bogor, bisa melalui pintu masuk di Jl. Mayor Oking yang langsung mengarah ke parkiran mobil. Selain itu, bisa juga keluar masuk melalui pintu timur yang langsung menuju ke Alun-Alun Kota Bogor. Nah, sebelum menjadi alun-alun, lokasi ini merupakan taman wisata murah di Kota Bogor, yaitu Taman Topi. Ketika alun-alun belum ada, bangunan megah stasiun justru tidak terlihat, karena tertutup oleh Taman Topi. Setelah taman ini diubah menjadi Alun-Alun Kota Bogor, bangunan tua warisan kolonial yang masih berdiri gagah dan terawat dengan baik ini bisa dinikmati dari arah alun-alun yang merupakan lapangan terbuka.


Sejak alun-alun diresmikan pada Bulan Desember 2021, pintu timur Stasiun Bogor ini pun dibuka. Pintu timur ini justru lebih nyaman dibanding pintu masuk di Jl. Mayor Oking. Karena begitu keluar stasiun, kaum komuter bisa menikmati lapangan terbuka alun-alun, yang juga dilengkapi oleh jogging track dan beberapa alat olah raga. Mau sekedar duduk-duduk di alun-alun juga bisa, sambil menikmati telur gulung dan jajanan pinggir jalan lainnya yang banyak terdapat di sepanjang Jl. Dewi Sartika. 

Alun-Alun Kota Bogor



Persamaan pintu timur dan pintu ke arah parkir mobil, di kedua pintu masuk stasiun itu, kita bisa menemukan akang-akang tukang telur gulung, baslok, cilor, somay, batagor, soto, sempol ayam, gorengan dan lain-lainnya. Pokoknya tidak akan kelaparan (kalau bawa uang ygy). 

Telur Gulung Krispi Kang Asep



Jadi pintu manapun yang kita pilih untuk keluar masuk Stasiun Bogor, bisa dipastikan kita akan ketemu telur gulung. 

Comments

Popular Posts