Skip to main content

Featured

THE ART OF SELF-CARE: Memelihara Pikiran, Tubuh dan Jiwa

  Dunia semakin bergerak cepat. Semakin membuat kita mudah terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sehingga sering kali aspek paling penting dalam hidup kita, yaitu perawatan diri, menjadi terabaikan. Perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan hal mendasar yang memungkinkan kita mengisi ulang, meremajakan, dan tampil sebagai diri terbaik kita dalam semua aspek kehidupan.   Esensi Perawatan Diri   Perawatan diri adalah pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Inti dari perawatan diri terletak pada kesadaran bahwa merawat diri sendiri bukanlah sebuah kemewahan melainkan sebuah kebutuhan.   Perawatan diri harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan diri mencakup perawatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.   1. Perawatan fisik   Perawatan secara fisik mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik. Ini termasuk olahraga teratur, diet seimbang, tidur

Google Today: Sapardi Djoko Damono


Google doodle today, March 20, 2023.


Siapa itu Sapardi Djoko Damono yang menjadi ikon di Google doodle hari ini? Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan Indonesia, yang lahir di Surakarta pada hari ini, 83 tahun lalu, tepatnya tanggal 20 Maret 1940. Beliau meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020, di Tangerang Selatan. 

Selama hidupnya, sastrawan yang kerap dipanggil SDD (singkatan dari namanya), merupakan dosen di IKIP Malang, Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta, untuk kurun waktu yang berbeda. Sapardi juga menerima beberapa penghargaan atas karya-karyanya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, di antaranya Cultural Award (Australia, 1978) dan SEA Write Award (Thailand, 1986).

Beberapa puisi karya Sapardi Djoko Damono, yang sangat terkenal di kalangan sastrawan maupun masyarakat umum adalah Hujan Bulan Juni, dan Aku Ingin. 


Hujan Bulan Juni

 Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan juni

Dirahasiakan rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu


Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan juni

Dihapuskan jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

 

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan juni

Dibiarkan yang tak terucapkan

Diserap akan pohon bunga itu

 

Aku Ingin

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya

tiada”





Comments

Popular Posts