Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

Aah..jatuh cinta ;)

Tadi malam ada teman yang menelepon saya. Belum selesai saya mengucapkan ‘halooo’ dia sudah menodong saya dengan ucapan ‘Sar, lo mesti nolong gue!’ (sopan banget, yaa). Masalah apa sih yang bikin dia panik kaya gitu? Biasanya dia nelpon saya paling untuk ngomongin kerjaan dia, tanya kabar saya, gimana kerjaan saya, gimana kehidupan sosial dan pribadi saya (yang terakhir betul-betul bukan topik yang menarik). Obrolan-obrolan yang ringan dan tidak pernah dimulai dengan todongan seperti itu.

Malam itu kemudian, selama hampir satu jam kedepan, jadilah saya listener dan adviser buat teman saya itu, sebut saja namanya Bimo, yang ternyata sedang ..hmmm..jatuh cinta. Isn’t that sweet? :)

Image hosted by Photobucket.com



Saya tidak menyangka, orang yang sangat rasional seperti Bimo (seringkali agak menyebalkan karena terlalu rasionalnya sampai-sampai sering mengabaikan kata hati), dengan dua gelar kesarjanaan dari PTN dan PTS terkemuka, karir yang menjanjikan disebuah perusahaan otomotif yang juga terkemuka, bisa kelimpungan seperti itu karena sedang dijatuhi cinta. Masukan-masukan yang saya berikan sebenarnya simple saja dan pasti dalam keadaan nomal dia akan dengan sangat rela memberikan argumen-argumen rasionalnya terhadap ide-ide original saya itu. Tapi tadi malam, dengan sabar dan penuh perhatian dia mendengarkan semua saran saya dan mengiyakannya tanpa bantahan sedikitpun :D

Ternyata, cinta memang punya kekuatan yang luar biasa, dia bisa membuat orang jadi kelihatan sangat bodoh, sangat tidak rasional. Cinta juga punya kekuatan untuk membangun sekaligus menghancurkan. Lihat aja, Taj Mahal dibangun atas nama cinta. Banyak sekali tragedi yang bermula dari cinta. Troya hancur karena cinta, Romeo dan Juliet juga mati bersamaan karena cinta.

Dia juga bisa membuat kita melihat begitu banyak bunga ketika bangun tidur dipagi hari dan mengecat dinding kamar kita dengan warna pelangi. Membuat kita melangkah ringan menjalani setiap hari dalam seminggu. Believe me, Ive been there before ;) Hanya sayangnya, belum sempat bunga-bunga yang saya lihat setiap bangun tidur itu mekar dengan sempurna, saya sudah terpuruk dan jatuh dalam lubang hitam tanpa dasar. Yang tersisa hanyalah pengap dan sesak. Yaah, satu lagi tragedi cinta.

Comments

Popular Posts