Featured
Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...
- Get link
- X
- Other Apps
SUDAH SELESAI
Hari ini sudah selesai.
Matahari yang tadi pagi terbit, kini tenggelam dan
menyembunyikan terangnya di sebelah barat, perlahan-lahan.
Detak jarum jam, atau kelip jam digital, mengikuti
hari yang kehilangan cahaya matahari.
Letih jiwa dan raga, merangkum hari yang sudah
selesai.
Hari ini sudah selesai, tapi arus sungai tidak
berhenti, terus mengalir mencari celah untuk sampai ke lautan dan bertemu buih
di muara.
Hari sudah selesai, tapi kerja belum rampung, mimpi masih mencari cara untuk menjadi nyata. Haruskan ia tenggelam di sebelah barat karena letih jiwa raga, ataukah terus berjalan mengikuti aliran sungai dan melupakan letih yang semakin meraja?
Hari sudah selesai, mimpi baru dimulai.
Popular Posts
Belajar Menghargai Keahlian Orang Lain
- Get link
- X
- Other Apps
Comments