Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

BARU KEMARIN

Sepertinya baru kemarin saya menulis surat bertanggal 3 Januari 2023, sepertinya belum lama saya membaca email bertanggal 10 Januari 2023, dan sepertinya baru sekejap saya ada di tahun 2023, dan sekarang saya sudah mulai menulis surat dengan berbulan Januari 2024. 


Sepertinya baru kemarin saya merayakan ulang tahun saya, ulang tahun kakak saya, ulang tahun adik-adik saya di angka belasan. Ternyata itu sudah terjadi ribuan hari yang lalu, karena kemarin saya baru saja merayakan ulang tahun kakak saya yang ke 52 tahun. Tidak lama lagi (semoga sampai), giliran saya menandai tahun emas kelahiran saya. 


Waktu betul-betul berlari dengan kecepatan tinggi, kepergian waktu tidak terasa dan berlalu dalam sekejap. 


Big Five O! 

Comments

Popular Posts