Skip to main content

Featured

Because White is Simple

  Simple white wooden open bookcase   4-Tier Wooden Open Bookcase - Modern Freestanding Bookshelf with Side Panels and Solid Wood Frame for Home and Office, Storage Cabinet, Warm White.  About this item DURABLE & STURDY - 1.6cm thick MDF board and 30mm diameter beech wood legs make the open bookshelf very sturdy and durable. Each shelf can hold at least 80lbs; USER-FRIENDLY DESIGN - Three 4.73" height side panels design on the edge of each tier shelf is high enough to keep your books neat, upright and keep items from slipping off. The rounded corners are designed to protect your family from injury. Anti-falling accessory included preventing injury from unexpected tipping of furniture; MULTI-PURPOSE SHELVING - You can place the shelving in the living room to display any crafts and decorations, in the study to store books or on the balcony for potted plants; ECO-FRIENDLY MATERIAL - The 4-tier bookcase is made of solid wood legs(beech) and P2 class environment protection plate a

duuh si bapak

Kejadiannya udah cukup lama. Suatu siang, saya lagi duduk-duduk santai diberanda rumah ketika lewat seorang penjual bangku bambu. Kemudian Bapak penjual tadi berhenti dan sambil menurunkan dagangannya, bangku panjang bersandaran kepala yang terbuat dari bambu, ia menawarkannya kepada saya.
“Neng..bangku neng?”
“ngga pak.” Saya menoleh sekilas tanpa ada minat untuk membeli bangku yang ia tawarkan.
Namun begitu melihat wajah tua si Bapak yang kelelahan dan bajunya yang basah oleh keringat, saya ragu dengan jawaban saya tadi.
“emang berapa harganya pak?" Tanya saya kemudian sambil memperhatikan wajahnya. Saya tafsir umurnya pertengahan lima-puluhan. Namun bisa saja tekanan ekonomi membuatnya terlihat jauh lebih tua dari usia sebenarnya.
“Dua puluh lima ribu neng.” Tertegun saya mendengar jawabannya.
“Jalan ya pak?" Saya dan pertanyaan bodoh saya kerap kali muncul tanpa kontrol.
“Iya…” (Ya iyalah, bermandi peluh, lewat jalan dan gang sempit, tidak perlu variable lain untuk menandakan ia jalan kaki) Lebih tertegun lagi saya. Keluar masuk kampung sambil memikul bangku bambu panjang yang dijual seharga Rp. 25.000, itu belum ditawar lho. Berkilo-kilo meter, dengan beban yang sebesar itu. Kalau dagangannya laku, uang yang didapat hanya sejumlah itu, ga mungkin lebih, karena barang dagangan yang bisa dibawa ya cuma satu itu. Setelah dipotong untuk biaya makan dan transport, terbayang oleh saya berapa uang yang akan diterima istrinya yang menunggu dirumah. Kemudian saya pun mencoba menghitung, berapa uang yang dialokasikan untuk makan keluarga sehari-hari, biaya sekolah anak-anak, biaya berobat kalau sakit. Hati saya mengkerut.

* * *

Bagi sebagian orang, cerita diatas mungkin cuma bisa dilihat di sinetron yang notabene cuma karangan manusia. Bagi sebagian orang itu, ngga akan pernah terbayang ada orang yang menjalani kehidupan semacam itu. Well, kehidupan semacam itu ada guys, kita hanya perlu membuka mata lebih lebar lagi, mau lebih peka dan perduli lagi dengan orang-orang disekitar kita untuk melihat hal-hal seperti itu.

Comments

zuki said…
terima kasih ceritanya ... ya .. ya .. (merenung ... membulatkan tekad) ...

Popular Posts