Skip to main content

Featured

THE ART OF SELF-CARE: Memelihara Pikiran, Tubuh dan Jiwa

  Dunia semakin bergerak cepat. Semakin membuat kita mudah terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sehingga sering kali aspek paling penting dalam hidup kita, yaitu perawatan diri, menjadi terabaikan. Perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan hal mendasar yang memungkinkan kita mengisi ulang, meremajakan, dan tampil sebagai diri terbaik kita dalam semua aspek kehidupan.   Esensi Perawatan Diri   Perawatan diri adalah pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Inti dari perawatan diri terletak pada kesadaran bahwa merawat diri sendiri bukanlah sebuah kemewahan melainkan sebuah kebutuhan.   Perawatan diri harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan diri mencakup perawatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.   1. Perawatan fisik   Perawatan secara fisik mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik. Ini termasuk olahraga teratur, diet seimbang, tidur

drama pagi ini (part II)

Image hosting by Photobucket
Diit..diiit..diiiiiiiiiitt

Di depan Pakubowono Residence.
Siapa coba yang bisa tinggal ditempat eksklusif ini?? Yang jelas bukan saya dong, biarpun saya pingin misalnya. Udah deh ga usah dibahas.
Ga ada apa-apa, cuma macet, asap (atau ‘asep’ boleh juga) hitam tebal keluar dengan sukses dari knalpot patas AC yang emisinya jelas ga terawat. Kita jadi seperti berada dipusaran kabut hitam yang bikin sesak dan pedih mata. Jadi mirip penyanyi-penyanyi dulu, waktu TVRI masih merajai dunia pertelevisian disini, pas mereka lagi nyanyi kan suka keluar kabut tebal gitu kan!? Bedanya mungkin warnanya putih dan ga bikin sesak napas. Kebayang dong efeknya buat penyanyi-penyanyi itu kalo kabutnya bikin sesak, ga jadi nyanyi pastinya.

Masuk Pintu Satu Senayan.
Sebuah sedan berhenti pas setelah lampu jalan. Sontak, joki-joki yang berjajar dipinggir jalan berebut mendekat. Sayangnya cuma dua orang, satu ibu-ibu dan satu lagi remaja tanggung, yang beruntung dapet rezeki ikut sama mas-mas-pengemudi-mobil-yang-baik-hati-lantaran-takut-ditilang-polisi itu.

Sebuah gedung di Wahid Hasyim
Alhamdulillah, akhirnya dengan benak dipenuhi drama yang terputus-putus itu dan mata bengkak karena kurang tidur, saya sampe juga di kantor.
“Mbak, abis nangis yak?kok matanya bengkak!?” Sambil mencet tombol lift, dengan enteng sang Satpam dikantor nuduh saya abis nangis.
End of morning journey, or has it just begun?

*Dipanggung drama dunia, saya merasa begitu kerdil*

Comments

Popular Posts