Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

Gagal niyh keknya

Menahan diri, kontrol emosi, itu salah satu resolusi saya buat taun 2005 ini. Tapi sampe 2005 udah mau penghabisan, kontrol emosi saya masih rendah banget, dan masih sering ga bisa nahan diri. Duuh keknya resolusi yang ini gagal yak :-(

Comments

naanaaa said…
mei,
mungkin pikirannya (ih kasar ya, abis nggak nemu kosa kata lain) dialihkan, kalu marah cuman diredam sih kayaknya nggak berhasil, maksudnya kalo cuman mrintah "jangan marah, jangan marah" githuuu... aku juga emosian nih, cepet naik darah. :D

Popular Posts