Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

Ingatan Saya tentang Bapak

Saya kecil dulu, agak takut dengan Bapak, apa lagi ketika tidak bisa menyelesaikan PR matematika. Buat saya, Bapak orang yang pintar, cerdas dan berpengetahuan luas. Buat saya, beliau adalah guru matematika di rumah, yang bisa menyelesaikan semua kesulitan saya dalam mata pelajaran itu, yang merupakan kelemahan saya. 


Kemarin, ketika saya sedang menonton berita mengenai persiapan tim volley Jakarta untuk PON XX, saya langsung teringat Bapak. Bapak tahu PON, Sea Games, Asian Games, Olimpiade dan Piala Dunia sepak bola diadakan setiap berapa tahun sekali. 


Al-Fatihah untuk Bapak, ayahanda Subandi bin Suwargi. Aamiin. 

Comments

Popular Posts