Skip to main content

Featured

Ke Gurun Aku Lari

Ke gurun aku lari, masalahku tetap mengikuti. Ke hutan aku sembunyi, masalahku tetap menghantui. Ke laut aku teriak, masalahku ikut menggema. Kutanya orang bijak, mereka hanya pandai bicara, menggurui dan menghakimi. Kudekap ia erat dalam pelukanku, sampai ia mati kehabisan napas.

JEDA

Pada satu titik di perjalanan, kita akan butuh jeda. Jeda dari pagi yang sama, malam yang biasa, nada yang sama, irama yang itu-itu saja.

Masing-masing dari kita butuh jeda dari rasa yang biasa ada, dari lelah yang kemarin, dari impian masa depan, dari cinta yang sering kali terasa dipaksakan.

Saya, kamu, butuh jeda. Kita butuh jeda dari beban yang ada di pundak kita berdua. Kita perlu jeda sesaat, dua saat, beberapa saat, untuk melihat kembali perjalanan yang sudah dimulai lebih dari 3 x 365 hari yang lalu.

Saya dan kamu perlu jeda, perlu titik di mana kita berhenti dan diam, tanpa memikirkan apa-apa, tanpa berucap apa-apa, tanpa saling menatap.

Kita perlu jeda. Itu saja. 

Comments

Popular Posts