Skip to main content

Featured

SMALL BUT OKAY

  Small bookshelf on Amazon Small Bookshelf for Small Spaces ,Modern 3 Tier Bookcase Night Stand, Narrow Book Shelf Organizer, Small Shelf Open Display Rack for Bedroom, Living Room, Home Office(White) About this item 【Upgraded Book Shelf】:After doing research on all the small bookshelves in the market, we carefully designed this elegant and durable book shelves. it equipped with a back panel and unique /-shaped side bars that ensures your precious objects don’t fall off. 【Modern Small White Bookshelf】:The simple yet elegant style design makes this white shelf a perfect fit for a variety of furniture styles. You can flexibly switch its uses among a bookshelf in the bedroom, a display rack in the living room, a plant stand on the balcony, and a storage shelf in the kitchen. 【Enhanced Stability and Durability】: We choose well-made carbon steel and particle board for this open bookshelf to ensure it can accommodate heavy books without any bending or deformation. The weight limit for each

Ketika saya gak bisa tidur

Pemikiran ini muncul tadi malam, ketika saya tidak juga dihampiri rasa kantuk padahal jam di meja saya sudah menunjukkan pukul 01.15 dini hari. Setelah menyerah pada kenyataan bahwa tidak ada seorangpun teman yang rela menemani saya begadang sampai larut (terbukti dan sms-sms yang saya kirim ke beberapa teman gak ada yang dijawab, baru pagi saya terima reply-nya, ada siy seorang temen yang jawab telpon saya, tapi katanya dia mau tidur huuuu…), akhirnya saya membenamkan diri ke dalam pikiran saya sendiri. Merenung mungkin.

Bahan perenungan itu bisa jadi berawal dari kopdar saya di Ambassador dengan seorang temen MP saya (haluuu trid weks ). Saya sempat sedikit mengeluhkan kehidupan pribadi yang garing dan kehidupan professional yang sama sekali gak menjanjikan, yang ditanggapi dengan sangar oleh teman saya itu. “Jangan pernah lu ngomong gitu lagi, lu tau gak di luar sana ada ribuan orang yang mati-matian pengen kerja!?” Glek.

Bener siy, pendapat teman saya itu. Walaupun pekerjaan, lingkungan kerja dan bos super weddan yang saya punya sekarang bukan merupakan salah satu pekerjaan yang terbaik, bukan pekerjaan impian saya, rasanya saya harus belajar mencintainya dari hati, harus belajar hidup dengannya. Sampai nanti mungkin Allah memberikan jalan dan kesempatan buat saya untuk mendapatkan yang lebih baik, karena pasti menurut-Nya inilah yang terbaik untuk saya saat ini.

Pemikiran saya tidak berhenti sampai di situ, terus berkembang sampai jauh. Tentang apa yang saya inginkan, apa yang sebaiknya harus saya lakukan. Saya sadar, dari waktu ke waktu keinginan saya seringkali berubah, cenderung bersifat kondisional. Tapi ada satu keinginan yang tidak pernah berubah, selain keinginan untuk membahagiakan orang-orang yang saya cintai (orang tua dan keluarga pada urutan pertama), saya ingin melihat dunia. Ya, saya ingin sekali melihat dunia! Semoga ada jalan untuk itu.

Akhirnya, setelah lelah menyelami pikiran saya, dengan ditingkahi suara hujan yang lebih meninabobokan dari lullaby manapun, perlahan mata sayapun meredup.

Comments

Popular Posts