Skip to main content

Featured

Zidan Namanya

Zidan namanya. Pertama ketemu Zidan di tukang sempol ayam, dekat entrance 7 alun-alun Kota Bogor, tadi malam. Dia menawarkan donat, 1 pak isi 2 seharga Rp.5.000. Saya beli 1 pak dan menawarkan sempol ayam. Zidan mengangguk. Tadi pagi, di dalam alun-alun, saya bertemu Zidan lagi. Kali ini, dia tidak membawa donat, melainkan beberapa pak tissue. Saya tegur dia, "Hey, tadi malam jualan donat kan ya?" "Iya Bu, donat punya orang. Sekarang saya bawa tissue, ini juga punya orang. Ibu mau tissue?" Jawabnya. "Boleh deh satu", kata saya. Saya bayar tissuenya, " Ya Allah, makasih banyak Bu". Suara Zidan lirih. Hati saya teriris. Tiba-tiba seorang Ibu lewat sambil membentak, "Jangan di jalan dong!" Sorry, salah kami, ngobrolnya di jalur jalanan dalam alun-alun. Saya gandeng Zidan ke arah pilar taman, dan kemudian kami duduk ngobrol berdua. Kata Zidan ibunya sudah meninggal, ayahnya ngamen di alun-alun, dan kadang di Terminal Loji. "Bapak ngame...

no tittle

Jiwaku yang setengah telanjang,

menghitung ribuan mil perjalanan yang telah tertempuhi

Ia berteriak liar, berjalan tak beraturan,

ke sana ke mari tersesat arah, mencari kekasih tersembunyi.

Dan adakah di dirimu kekasih itu?

Atau gelapkah yang menelan kekasih itu?

Oo terang, berikan kekasih hati, agar jiwa tak lagi sendiri

menempuhi ribuan mil yang masih terbentang lagi.

*untuk Ridho sepenuhnya, yang menganggapku cantik* ^__^

Comments

Popular Posts