Skip to main content

Featured

SMALL BUT OKAY

  Small bookshelf on Amazon Small Bookshelf for Small Spaces ,Modern 3 Tier Bookcase Night Stand, Narrow Book Shelf Organizer, Small Shelf Open Display Rack for Bedroom, Living Room, Home Office(White) About this item 【Upgraded Book Shelf】:After doing research on all the small bookshelves in the market, we carefully designed this elegant and durable book shelves. it equipped with a back panel and unique /-shaped side bars that ensures your precious objects don’t fall off. 【Modern Small White Bookshelf】:The simple yet elegant style design makes this white shelf a perfect fit for a variety of furniture styles. You can flexibly switch its uses among a bookshelf in the bedroom, a display rack in the living room, a plant stand on the balcony, and a storage shelf in the kitchen. 【Enhanced Stability and Durability】: We choose well-made carbon steel and particle board for this open bookshelf to ensure it can accommodate heavy books without any bending or deformation. The weight limit for each

Saya yang Bangkrut, Capek, Sendirian, dan Kehujanan

Aneh ya, kadang nasib buruk, mmmmm…bukan nasib buruk juga siy, apa namanya yaa? Ketidakberuntungan? Bad mood? Bukan juga. Pokoknya keadaan yang rasanya tidak berpihak kepada kita gitu deeh. Yaa hal seperti itulah, bisa datang bertubi-tubi, beruntun, dan menyerang pada saat yang bersamaan.

Jum’at ini misalnya, saya merasa bertubi-tubi diserang sama hal-hal yang menguji daya tahan saya. Ketika saya merasa ada pada titik hampa, titik kosong tanpa warna, merasa sendiri, merasa kehilangan (dari hari kamis perasaan itu muncul), hari jumat ini betul-betul diuji kesabaran saya. Dari sejak bangun tidur, saya merasakan migren yang amat sangat di bagian kanan kepala saya. Saya gak tau kenapa migren itu bisa muncul, bisa jadi karena malem sebelumnya saya begadang ngerampungin kerjaan (sampingan) saya sampe jam 2.30 dini hari. Tadi malem, malah saya gak sadar tertidur begitu aja, gak tau jam berapa, dengan tv, laptop, dan lampu kamar yang masih hidup sampe saya bangun pagi harinya. Atau bisa jadi migren saya itu muncul karena saya bener-bener bangkrut abis-abisan, tanpa sisa, dipenghujung minggu ini. Untungnya hari jumat, waktunya saya pulang ke rumah, ketemu sama keluarga saya. Hal ini cukup untuk membuat saya semangat ke kantor dan pingin buru-buru sore, bubar kantor dan ada di rumah.

Kerjaan yang seperti lingkaran setan yang gak putus-putus, bos yang suka kumat, gak juga bisa ngilangin perasaan kosong dan kehilangan saya itu. Tetap aja ada. Akhirnya sore yang saya tunggu-tunggu pun datang dengan kondisi di luar skenario saya. Begitu saya keluar kantor, gerimis dan sisa hujan masih terasa, saya cuma berharap hujan gak turun lagi, setidaknya sampe saya dapat kendaraan pulang. Tapi itu cuma harapan aja, belum lagi saya berhenti berdoa, hujan lebat dan angin kencang datang lagi. Payung yang saya pake, gak bisa melindungi saya dan barang-barang bawaan saya dari siraman hujan. Ditambah jalanan yang macet dan mulai banjir, kopaja yang penuh terus dan tas laptop saya yang berat banget. Saya nyesel mutusin milih naik kopaja daripada naik kereta. Dalam keadaan sakit kepala, sendirian, capek, bangkrut, dan kehujanan di pinggir jalan, akhirnya saya putusin balik ke kosan, gak jadi ke rumah. Dan begitulah, jumat malam yang seharusnya saya ada di rumah, ternyata saya masih di kamar kos saya, sendirian, dengan tv yang gak jelas acaranya, semangkuk oatmeal dan Aku Tak Mau Sendiri-nya BCL dari iTunes yang saya putar berulang-ulang.

Comments

Anonymous said…
its about time to find someone:)

Popular Posts