Skip to main content

Featured

THE ART OF SELF-CARE: Memelihara Pikiran, Tubuh dan Jiwa

  Dunia semakin bergerak cepat. Semakin membuat kita mudah terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sehingga sering kali aspek paling penting dalam hidup kita, yaitu perawatan diri, menjadi terabaikan. Perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan hal mendasar yang memungkinkan kita mengisi ulang, meremajakan, dan tampil sebagai diri terbaik kita dalam semua aspek kehidupan.   Esensi Perawatan Diri   Perawatan diri adalah pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Inti dari perawatan diri terletak pada kesadaran bahwa merawat diri sendiri bukanlah sebuah kemewahan melainkan sebuah kebutuhan.   Perawatan diri harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan diri mencakup perawatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.   1. Perawatan fisik   Perawatan secara fisik mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik. Ini termasuk olahraga teratur, diet seimbang, tidur

suara itu

PULANG kerja hari Jumat kemarin, di bilangan Sudirman yang muacet dan dalam bus yang lumayan penuh, tiba-tiba konsentrasi saya untuk tidur buyar oleh nada dering ponsel milik penumpang yang duduk tepat di belakang saya. Sebentar cuma, selanjutnya digantikan oleh suara mendesah manja, syahdu, sendu mendayu (lebih mirip suara orang bangun tidur plus kebelet, sorry, pup, kalo saya bilang sih) milik si empunya ponsel.

“hhhaloooo….”
(jeda)
“hhakuu mhassiihh dhi bhiss..”
(jeda)
“hhiyyaa…hhakuu ngghhaak nhaikh bhuswhayy…nhaikh phathass hasee..”
(jeda)
“khasian yah haku jham sghini mhasshih dhi jhalan..shiapha yhang chewe shiapha yhang chowo hini..”
(jeda)
“hhiyyaa..hhiyyaa..hhakuu yhang shalahh..hakuu lhuphaa khalho jham shegithuu khamhu phasti mhasshiih dhi lhaphangan bhasket..”
(jeda)
“hyaa hudhaah hyaa hhakuu hyaangg thelphon bhalik hyaa shayaang”
(jeda, kali ini agak lama. Mudah-mudahan gak bisa nyambung hihi…)
“hyaa shayhang..”
(jeda. Nyambung juga)
“shekharang khamu udhaahh dhi rhumahh bhelum?”
(jeda)
“htherus hudhahh mhandhi bhelhum?”
(jeda)
“hyaa khamu khan thau ghimhanha kherjhaan hakhu shayhang, thadi shiang haja hakhu ghak shemphet khelhuar phas jham mhakhan shiang”
(jeda)
“hemhang khamhu mhau phulang khaphan shayhang?”
(jeda)
“hyaa hudhahh hnanthi hakhu jhemphut dhi bhandhara yha shayhang, bhiar haku bhawa mobhil, hakhu kherjha shethengah hariy dheh shayang, therus lhangshung khe bhandhara jhemput khamu, ghimhanha?”
(jeda)
“gha pha-pha shayhang, athaw khamu nhaik Dhamrhi dhulhu shampheBlokh hM, therus hakhu jhemphutnya dhi shana”
(jeda)
“hakkhu ghak thau bherapha nhaik Dhamrhi, hakhu ghak phernah nhaik Dhamri khalho khe bhandhara, nhaik mhobhil therus”
(jeda. Damri itu mobil juga khan!?)
“hooo hyaa hudhahh khalho ghithuu..hakhu jhemphut dhi shana haja shayang”
(jeda)
“hyaa khamhu hathi-hathi yaah shayhaang..nhanthi shamphe rumhah hakhuu thelphon khamu lhaghi”

Iiiihh gerah deh denger nya :p

Comments

Anonymous said…
salam kenal mbak Sari... wah mbak Sari ternyata berbakat juga ya jadi 'pengamat lingkungan' :) Sukses selalu ya mbak..
.:nien:. said…
terima kasih sudah mampir di tempat saya, ibu.

postingan nya menarik.
Anonymous said…
huakakakakakak.. lucu--lucu.. hehehe..

Popular Posts