Skip to main content

Featured

THE ART OF SELF-CARE: Memelihara Pikiran, Tubuh dan Jiwa

  Dunia semakin bergerak cepat. Semakin membuat kita mudah terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, sehingga sering kali aspek paling penting dalam hidup kita, yaitu perawatan diri, menjadi terabaikan. Perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan hal mendasar yang memungkinkan kita mengisi ulang, meremajakan, dan tampil sebagai diri terbaik kita dalam semua aspek kehidupan.   Esensi Perawatan Diri   Perawatan diri adalah pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Inti dari perawatan diri terletak pada kesadaran bahwa merawat diri sendiri bukanlah sebuah kemewahan melainkan sebuah kebutuhan.   Perawatan diri harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan diri mencakup perawatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.   1. Perawatan fisik   Perawatan secara fisik mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik. Ini termasuk olahraga teratur, diet seimbang, tidur

Sang Jiwa Telah Mati

Hari ini, sang jiwa telah mati. Ssst, dia memutuskan untuk mati!
Yaa, setelah perjalanan panjang melewati lorong waktu yang gelap,
melewati bukit-bukit gersang dan padang ilalang.
Hari ini, tepat tigapuluh dua tahun yang lalu sang Jiwa memulai pencariannya, perburuan hatinya.
Dialog-dialog panjang yang dilakukannya dengan bintang, tidak juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang pencarian jiwanya.
Pernah pada suatu kesempatan, dia bertutur pada langit
Bahwa jauh sebelum jiwanya dilahirkan, bumi telah menyembunyikan teman jiwanya yang kemudian dicarinya didasar samudera, diantara butiran pasir gurun, dibelantara hutan dan didalam tubuh-tubuh yang berkeliaran.
Dan sang jiwa pada akhirnya, membiarkan takdir membawanya pada perjalanan tanpa ujung, berada dalam lingkaran lelah dan keinginan untuk jatuh cinta yang kemudian mati begitu saja.
Sampai akhirnya sang jiwa bertanya, apakah benar ada dibumi ini tempatnya untuk jatuh dan dijatuhi cinta? Atau itu hanya merupakan garis imajiner yang ia ciptakan sendiri?
Sampai kematiannya, sang jiwa tidak pernah menemukan baik jawaban atas pertanyaannya, atau teman jiwanya ataupun akhir dari perjalanannya.

Comments

Popular Posts