Skip to main content

Featured

GARIS IMAJINER: SEJAUH MANA KITA PERLU BATASAN

Kita manusia, tidak bisa lepas dari peran kita sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat luas. Terlepas dari peran apa pun yang kita mainkan dalam hidup ini, sangat penting bagi kita untuk menentukan batasan dalam berhubungan dengan orang lain, bahkan termasuk dengan keluarga dan sanak saudara sendiri.   Garis imajiner yang bernama batasan itu, walaupun tidak kasat mata, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas, memfasilitasi pertumbuhan, dan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan kita.   Batasan membantu kita memahami siapa diri kita sebagai individu. Garis tersebut menandai perbedaan antara apa yang kita anggap sebagai bagian dari diri kita dan apa yang bukan. Misalnya, batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membantu kita mempertahankan keseimbangan yang sehat antara karier dan kebutuhan pribadi kita.   Tanpa batasan yang jelas, mudah bagi identitas kita untuk kabur. Ini dapat mengarah pada k

Sepeda berkeranjang didepan

4 juni 2005 kemarin, tepat 5 tahun usia keponakan saya. Sebenernya udah terpikir dari jauh-jauh hari buat kasih kado ke dia, tapi ga tau kenapa sampe hari H nya, tuh kado belom saya beliin.

Biiip..biiiip..biiiip...pagi-pagi banget reminder di hp saya bunyi ngingetin hari ultah itu, whoooaa… kucek….kucek…kucek…saya mesti buru-buru bangun nih buat cari kado itu. Mandi sambil bernana-nini..hhmmmm seger, ngantuknya udah bener-bener ilang. Selamat pagi duniaa :-)

Sambil beresin tempat tidur, saya inget-inget lagi berapa dana yang tersisa dikartu saya…mmmmm (berpikir agak lama, kemarin tarik sekian buat bayar kartu kredit saya, 3 hari yang lalu ambil Rp. Sekian waktu jalan ke donatello, seminggu yang lalu bayar tagihan telpon, sementara dua hari lagi mesti check up ke dokter. **dizzy**). Jadi berapa dong sisanya?? Sementara saya tau banget keponakan saya itu, putri mungil itu, lagi pingin banget sepeda yang ada keranjang didepannya :-(

Akhirnya, menjelang siang itu saldo tabungan sayapun semakin menipis (maksud saya tipiiiiiiis banget). Namun sebagai gantinya saya pulang dengan sebuah sepeda mini merah berkeranjang didepan yang pasti cocok banget dinaiki sama keponakan saya itu. Begitu saya liat muka lucunya sumringah sambil memandang takjub sepeda itu, saat itu juga saya udah lupa sama tipiiiiiisnya saldo tabungan saya :-))

Comments

Tatz Sutrisno said…
This comment has been removed by a blog administrator.
Tatz Sutrisno said…
daku pun berhutang es krim sama putri jutek itu....(untung putrinya jauh lebih cantik daripada temennya yg punya sepeda duluan) heheheheeu.

Popular Posts